NewsRoom.id -Dari 320 drone yang diluncurkan Iran, Israel mengklaim berhasil mencegat dan menghancurkan hampir 99 persennya.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, pada Minggu (14/4) mengatakan, keberhasilan partainya memblokir ratusan rudal Iran merupakan langkah strategis yang sangat signifikan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Iran menembakkan 170 drone, lebih dari 30 rudal jelajah dan lebih dari 120 rudal balistik. “Namun, 99 persennya bisa dicegat,” kata Hagari seperti dimuat The Star.
Namun, beberapa rudal balistik Iran berhasil mencapai wilayah Israel sehingga menyebabkan kerusakan kecil di pangkalan udara.
Hagari mengatakan sebagian besar intersepsi dilakukan di luar perbatasan Israel, termasuk 10 rudal jelajah yang dicegat oleh pesawat tempur.
“Serangan besar-besaran yang dilakukan Iran merupakan eskalasi besar,” katanya.
Ketika ditanya apakah Israel akan membalas, Hagari hanya mengatakan bahwa tentara akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi keamanan negara Israel.
Ia mengatakan, kejadian tersebut belum usai dan puluhan pesawat tempur Israel masih berada di angkasa.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pasukan Washington telah mencegat puluhan rudal dan UAV dalam perjalanan menuju Israel, yang diluncurkan dari Iran, Irak, Suriah dan Yaman.
Israel memiliki jaringan pertahanan udara berlapis yang mencakup sistem yang mampu mencegat berbagai ancaman termasuk rudal jarak jauh, rudal jelajah, drone, dan roket jarak pendek.
Namun, dalam serangan skala besar yang melibatkan banyak drone dan rudal, peluang keberhasilan serangan lebih tinggi.
Sementara itu, Iran memiliki persenjataan drone dan rudal yang sangat banyak. Video yang dibagikan oleh televisi pemerintah Iran menunjukkan drone Shahed-136 digunakan dalam serangan terhadap Israel.
Sirene serangan udara dilaporkan terdengar di banyak tempat termasuk Israel utara, Israel selatan, Tepi Barat bagian utara, dan Laut Mati dekat perbatasan Yordania.
Tentara Israel memerintahkan penduduk Dataran Tinggi Golan, dekat perbatasan Suriah dan Lebanon, serta kota selatan Nevatim dan Dimona serta resor Eilat di Laut Merah untuk berlindung.
NewsRoom.id