Para pemimpin Universitas Columbia membela upaya sekolah bergengsi di New York untuk memerangi anti-Semitisme di kampus pada sidang kongres yang berapi-api pada hari Rabu.
Para administrator Kolombia adalah pemimpin sekolah terbaru yang diseret ke Kongres untuk dimintai keterangan terkait protes yang dipicu oleh konflik Israel-Hamas yang mengguncang kampus-kampus di AS.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Presiden Universitas Pennsylvania Liz Magill mengundurkan diri pada bulan Desember menyusul tanggapannya kepada komite kongres dan Claudine Gay dari Universitas Harvard mengundurkan diri pada bulan Januari.
Presiden Columbia Nemat Shafik dan anggota dewan pengawas ditanyai oleh anggota Komite Pendidikan dan Perburuhan DPR yang dipimpin Partai Republik tentang tanggapan mereka terhadap anti-Semitisme di kampus.
Anggota parlemen dari Partai Republik Virginia Foxx, ketua komite, menuduh Columbia sebagai “sarang anti-Semitisme dan kebencian” dan mengatakan “anti-Semitisme seharusnya tidak mendapat tempat yang aman di universitas-universitas Amerika.”
“Anti-Semitisme tidak mendapat tempat di kampus kami dan saya secara pribadi berkomitmen untuk melakukan segala yang saya bisa untuk menghadapinya secara langsung,” jawab Shafik.
“Kolombia berupaya menjadi komunitas yang bebas dari diskriminasi dan kebencian dalam segala bentuknya dan kami mengutuk anti-Semitisme yang begitu luas saat ini,” tambahnya.
Rektor Columbia mengatakan sekolahnya telah memberhentikan 15 siswanya dan mengambil tindakan disipliner terhadap beberapa anggota fakultas.
“Kami memiliki 37.000 siswa dan saya pikir jumlah siswa yang melewati batas ini adalah jumlah yang sangat-sangat kecil,” katanya.
Sidang ini dilakukan setelah University of Southern California membatalkan rencana minggu ini untuk mengadakan pidato wisuda mahasiswa Muslim pada 10 Mei karena masalah keamanan.
Kelompok pro-Israel mengkritik pemilihan Asna Tabassum sebagai pembaca pidato perpisahan kelas, menuduhnya menggunakan “retorika anti-Semit dan anti-Zionis.”
Tabassum mengkritik keputusan tersebut, yang menurutnya merupakan akibat dari universitas tersebut “tidak melakukan kampanye kebencian yang bertujuan untuk membungkam suara saya.”
Serangan Hamas yang memulai perang pada 7 Oktober mengakibatkan kematian 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut angka Israel.
Militan Palestina juga menyandera sekitar 250 warga Israel dan orang asing dan memperkirakan 129 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang diperkirakan tewas.
Serangan balik Israel telah menewaskan sedikitnya 33.899 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Dampak dari konflik ini telah dirasakan di seluruh dunia, dan khususnya di kampus-kampus di Amerika, dimana kelompok pro-Israel dan pro-Palestina mengatakan bahwa mereka telah menjadi korban dan dibungkam.
!fungsi(f,b,e,v,n,t,s)
{if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,argumen):n.queue.push(argumen)};
if(!f._fbq)f._fbq=n;n.push=n;n.loaded=!0;n.version='2.0′;
n.queue=();t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)(0);
s.parentNode.insertBefore(t,s)}(jendela,dokumen,'skrip','
fbq('init', '966621336700630');
fbq('track', 'Tampilan Halaman');
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id