NewsRoom.id – Pertemuan antara Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Heribertus Nabit dengan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dipecat akhirnya terjadi.
Komunitas nakes yang dipecat sebelumnya telah menyampaikan surat resmi meminta bertemu langsung dengan Bupati dengan agenda menyampaikan permintaan maaf langsung kepada Bupati Manggarai Heribertus Nabit, pelaku pemecatan efektif 1 April 2024.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Juru Bicara Mantan Nakes yang Dipecat Yohanes Wandi menyampaikan 4 poin yang disampaikan dalam bahasa daerah berisi permintaan maaf dan permohonan agar mereka dikembalikan ke jabatan semula sebagai Pekerja Penunjang, Pekerja Penunjang dan Pekerja Harian Lepas (THL) oleh Bupati Manggarai.
Para nakes yang dipecat tersebut meminta maaf dan menyatakan bersalah atas perbuatannya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi A DPRD Manggarai pada 6 Maret 2024.
Forum tenaga kesehatan juga menyampaikan permintaan agar semuanya dapat dipekerjakan kembali agar dapat mengikuti seleksi ASN PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak) pada tahun 2024.
Permintaan maaf tersebut dilanjutkan dengan pemberian sebotol tuak kepada Bupati Nabit. Dalam adat masyarakat Manggarai, adak Pa'u Tuak merupakan simbol keikhlasan dalam hal meminta maaf dan memaafkan.
Terpantau ratusan petugas kesehatan sudah menunggu di Kantor Bupati Manggara sejak pukul 09.00. Namun karena Bupati harus membuka kegiatan Musrenbang RKPD 2025, maka rapat baru bisa dimulai pada pukul 12.30 WITA.
Dalam sambutan pembukaannya, Bupati Nabit mengaku menerima sebotol tuak yang diberikan oleh juru bicara nakes, artinya permintaan maaf tersebut diterima sekaligus menjadi tanda perdamaian di tengah kisruh pemecatan nakes.
Ia pun meminta maaf jika pemecatannya mengganggu suasana perayaan Paskah bersama keluarga. “Kami mohon maaf karena kami merayakan Paskah tahun ini dalam situasi dan suasana yang kurang menyenangkan,” kata Nabit di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Jumat (19/4/2024).
Terkait permintaan forum nakes agar mereka kembali dipekerjakan, Bupati Heri belum memberikan konfirmasi, hanya berjanji akan membahas kembali persoalan tersebut dengan Sekda dan jajaran OPD terkait. “Prinsipnya kita semua punya kekurangan.
Prinsipnya, bagi saya, kami ingin menata semuanya dengan baik, kata Heribertus Nabit di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Jumat. Ia dipecat karena RDP dan DPRD Heribertus Nabit konsisten memberikan alasan di balik pemecatan ratusan tenaga kesehatan di Manggarai.
Ia mengaku kesal karena persoalan yang diangkat nakes dalam RDP bersama Komisi A DPRD Manggarai sebenarnya sudah dibicarakan nakes bersama Sekda dan Kadis Kesehatan di Kantor Bupati pada 12 Februari 2024. Kalau di sini sudah dibicarakan, kenapa harus dibawa kembali ke DPRD.
“Saya tidak melarang Anda ke DPRD. “Sebagai warga negara kita punya hak, tapi persoalan ini sedang kita selesaikan, tapi kenapa kita kembalikan ke DPR, kenapa kita konvoi di jalan raya,” komentar Nabit.
Bupati Manggarai Beri Pesan Tegas: Jangan Bakar Rumah Kami Ingin mengkritisi forum nakes, Bupati Nabit menganalogikan pekerjaan adalah rumah yang patut dijaga.
Lalu prinsip penting kedua yang saya minta kepada semua pihak, tidak hanya tenaga kesehatan, tapi juga jajaran Pemkab Manggarai, baik yang berada di ruangan ini maupun yang tidak berada di ruangan ini.
“Yang saya minta, kalau ada masalah jangan bakar rumah tempat kami tinggal,” kata Nabit.
Diakuinya, memecat ratusan nakes yang sudah lama mengabdi dengan gaji kecil bukanlah pilihan mudah.
Meski belum jelas apakah para nakes yang dipecat itu bisa dipekerjakan kembali, namun sekali lagi keputusan ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran bahwa setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya. “Yang saya butuhkan adalah kita semua belajar menghormati satu sama lain dan mengekspresikan aspirasi kita secara normal.
Oleh karena itu saya meminta kita semua untuk menahan diri. Tahan dirimu dengan baik. Pahami situasinya. “Bagaimanapun, kita semua sudah mengalami keterbatasan selama bertahun-tahun,” kata Bupati Manggarai.
Bupati kemudian berjanji akan membahas aspirasi yang disampaikan para nakes tersebut, termasuk menyinggung soal gaji yang belum dibayar selama Januari hingga Maret. “Nanti kami akan mengatur yang terbaik untuk semua orang.
Tidak mungkin negara melupakan satu persatu orang-orang yang telah berjasa.
Apapun pelayanannya, sekecil apapun pelayanannya. Saya tahu Anda berharap hari ini harus ada pernyataan kepastian apa pun. “Tunggu dulu, kenapa harus ngomong di dalam,” pungkas Nabit
NewsRoom.id