NewsRoom.id – Pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong mengenai shalat dan zakat dalam Islam dibandingkan dengan zakat dalam agama Kristen terus dipertanyakan. Pernyataannya dinilai melukai hati dan perasaan umat Islam.
Atas perbuatannya, Pendeta Gilbert Lumoindong kembali dilaporkan ke polisi. Kali ini dia dilaporkan oleh Kongres Pemuda Indonesia. Penyusunan laporan Kongres Pemuda Indonesia diwakili oleh Sapto Wibowo Sutanto.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Sapto mengantar Pendeta Gilbert Lumoindong pada 19 Januari 2024 di Polda Metro Jaya. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor: LP/B/2110/IV/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
“Kami menyayangkan sikap GL yang melontarkan lelucon tentang zakat dan shalat sambil ditertawakan jamaahnya. Hal ini menyinggung Kongres Pemuda Indonesia yang mayoritas beragama Islam,” kata Pitra Romadoni Nasution, kuasa hukum Kongres Pemuda Indonesia dalam keterangan pers, Minggu (21/4).
Pitra Romadoni mengatakan, pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong yang viral di media sosial melukai hati dan perasaan umat Islam. Kasus ini sudah dilimpahkan dan penanganannya dipercayakan kepada Polri, dalam hal ini Polda Metro Jaya, untuk ditindaklanjuti. Semoga dapat memberikan rasa keadilan bagi masyarakat guna menjaga kerukunan antar umat beragama. serta menjaga toleransi yang baik dan harmonis yang ada di NKRI,” jelasnya.
Ia meminta masyarakat tenang dan tidak terbawa emosi. Pasalnya, kasus tersebut sudah dilaporkan ke polisi dan ditangani pihak berwajib.
Pitra menyayangkan pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong yang memberikan kesan kurang baik terhadap ajaran Islam di hadapan jamaahnya.
“Lelucon GL yang membandingkan zakatnya dengan 2,5 persen (umat Islam) sambil ruku’ (sholat umat Islam) sambil tersenyum merupakan perbuatan yang tidak boleh dijadikan bahan bercandaan karena sangat sakral dan berpotensi menyinggung perasaan umat beragama,” ujarnya. dikatakan. menekankan.
Pendeta Gilbert Lumoindong sebelumnya meminta maaf atas pernyataannya yang menyinggung tentang doa dan zakat dalam agama Islam dan menimbulkan kontroversi di masyarakat.
“Dengan segala kerendahan hati saya meminta maaf atas keributan yang terjadi. Saya tidak punya niat untuk mengolok-olok atau menghina Anda. Sama sekali tidak ada apa-apa, kata Pendeta Gilbert Lumoindong di Jakarta Selatan, Senin (16/4).
Pendeta Gilbert Lumoindong menyatakan sama sekali tidak ada niat untuk mengolok-olok atau merendahkan agama lain. Diakuinya, apa yang dilakukannya merupakan bagian dari otokritiknya terhadap praktik ibadah agamanya dengan menyebut doa dan zakat dalam Islam.
“Tapi karena kita ada dua jemaah, ada jemaah gereja, ada jemaah online. Jadi otomatis ada di youtube kita. Jelas berisi tulisan kebaktian hari Minggu. “Jadi sama sekali tidak diperuntukkan untuk umum,” jelasnya.
NewsRoom.id