KPK Memanas, Nurul Ghufron Polisikan Albertina Ho Akibat Kasus Mutasi ASN Kementan, Pacarnya Diadili Tuhan

- Redaksi

Senin, 20 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id -Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK Albertina Ho ke Bareskrim Polri. Laporan teregistrasi dengan nomor: LP/B/138/V/2024/SPKT/Bareskrim Polri tanggal 6 Mei 2024.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Melaporkan terhadap Albertina atas dugaan tindak pidana penghinaan dan/atau penyalahgunaan wewenang terkait penyampaian kepada pers tentang pelanggaran kode etik dengan bukti yang cukup dan siap diadili, serta penanganan penyidikan atas pelanggaran kode etik terkait. . mengenai dugaan intervensi mutasi ASN Kementerian Pertanian (Kementan) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 421 KUHP yang terjadi di Jakarta pada periode Januari-Mei 2024.

Menanggapi laporan tersebut, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membenarkan laporan Nurul Ghufron terhadap Albertina Ho tidak ada kaitannya dengan pimpinan KPK lainnya. Padahal pimpinan KPK menganut prinsip kolektif kolegial.

Kolektif kolegial yang dipimpin KPK terkait dengan kebijakan dalam pengambilan keputusan terkait penanganan perkara Tipikor yang ditangani KPK, kata Johanis saat dikonfirmasi, Senin (20/5).

Johanis menjelaskan, Ghufron membuat laporan tersebut karena merasa dirugikan secara pribadi. Dia menegaskan, laporan yang disampaikan Ghufron hanya bersifat pribadi.

“Dalam konteks hukum perdata atau TUN, bisa menggugat melalui pengadilan negeri jika berkaitan dengan perkara perdata atau pengadilan TUN jika berkaitan dengan perkara TUN,” kata Johanis.

Oleh karena itu, Johanis menyatakan laporan tersebut tidak ada kaitannya dengan pimpinan KPK lainnya.

Jadi, jelas kalau laporan itu disengaja, saya tegaskan tidak ada kaitannya dengan keputusan pimpinan KPK yang bersifat kolektif, kolegial, pungkas Johanis.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Alat Berusia 2,75 Juta Tahun Sedang Menulis Ulang Sejarah Teknologi Manusia
Para Arkeolog Memecahkan Misteri Pembunuhan Adipati Hongaria Berusia 700 Tahun
Tak Lagi Berkumis, Apa Penyakit Antasari Azhar yang Menyebabkan Meninggal?
Konsep Baru Sepatu Tenis Yonex Memberikan Sensasi Unik
Penemuan Obesitas Mengejutkan Para Ilmuwan, Menantang Kepercayaan Berusia 60 Tahun
Menurut Para Ilmuwan, Tren Perawatan Kulit Viral Ini Benar-benar Berhasil
48 Kerbau, 48 Babi dan Rp 2 Miliar
48 Kerbau, 48 Babi dan Rp 2 Miliar

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 18:50 WIB

Alat Berusia 2,75 Juta Tahun Sedang Menulis Ulang Sejarah Teknologi Manusia

Sabtu, 8 November 2025 - 18:19 WIB

Para Arkeolog Memecahkan Misteri Pembunuhan Adipati Hongaria Berusia 700 Tahun

Sabtu, 8 November 2025 - 17:17 WIB

Tak Lagi Berkumis, Apa Penyakit Antasari Azhar yang Menyebabkan Meninggal?

Sabtu, 8 November 2025 - 15:44 WIB

Konsep Baru Sepatu Tenis Yonex Memberikan Sensasi Unik

Sabtu, 8 November 2025 - 15:13 WIB

Penemuan Obesitas Mengejutkan Para Ilmuwan, Menantang Kepercayaan Berusia 60 Tahun

Sabtu, 8 November 2025 - 14:11 WIB

48 Kerbau, 48 Babi dan Rp 2 Miliar

Sabtu, 8 November 2025 - 13:40 WIB

48 Kerbau, 48 Babi dan Rp 2 Miliar

Sabtu, 8 November 2025 - 11:36 WIB

Barista Starbucks Telah Memilih Untuk Mogok Kamis Depan Pada 'Hari Piala Merah'

Berita Terbaru

Headline

Konsep Baru Sepatu Tenis Yonex Memberikan Sensasi Unik

Sabtu, 8 Nov 2025 - 15:44 WIB