NewsRoom.id -Sempat hilang kontak saat berkunjung ke luar negeri, mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengaku sempat berkomunikasi dengan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Majelis Hakim mengusut kasus tersebut dengan Febri selaku Managing Partner Visi Law Office sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dengan terdakwa SYL di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (3/6).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Awalnya, Hakim Anggota Fahzal Hendri mempertanyakan status Febri saat SYL menghadiri KTT G20, apakah masih menjadi kuasa hukum SYL atau tidak.
Hakim kemudian menyinggung maraknya pemberitaan pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) yang hilang kontak dengan SYL saat tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian pada September 2023.
Jadi Pak Syahrul Yasin Limpo, berdasarkan pemberitaan di media massa, komunikasi terputus, tidak bisa dihubungi, masih ingat? tanya Hakim Anggota Fahzal.
Febri mengatakan, saat itu dirinya masih menjadi kuasa hukum SYL dan dua orang lainnya, yakni Muhammad Hatta selaku mantan Direktur Mesin Pertanian Kementerian Pertanian, dan Kasdi Subagyono selaku mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian.
“Bisakah kamu menghubunginya saat itu?” tanya Hakim Fahzal.
“Sebelum acara saya diberitahu ada tugas KTT G20 dan saya sampaikan kepada Pak Syahrul saat itu pak, bahwa bapak sedang menjalankan tugas dan itu untuk kepentingan umum di bidang pertanian. ,” kata Februari.
Jadi alangkah baiknya kalau di luar negeri, informasi mengenai kegiatan pertemuan itu disampaikan ke publik, dan saya diberitahu, ada fotonya, lalu ada pokok pembicaraannya dan sebagainya, lanjutnya.
“Iya, itu nasihat hukum dari penasihat hukumnya. Bukankah begitu? Bukan berarti disuruh kabur ya, Pak?” tanya Hakim Fahzal lagi.
Febri kemudian membenarkan memang ada kegiatan SYL di luar negeri untuk menghadiri KTT G20.
“Iya ada kegiatannya, tapi yang bikin heboh di media, kalau di media belum tentu benar kan? Pak Syahrul sudah tidak bisa dihubungi lagi, padahal acaranya resmi kan? Rombongan yang lain sudah pergi. pulang, kenapa dia belum pulang?” kata Hakim Fahzal.
“Iya, saat itu ada update yang saya terima terkait posisi saya di KTT G20. Namun sejujurnya saya juga agak bingung dengan informasi yang berkembang saat itu, karena Pak Syahrul tidak pernah dihubungi. “Sebelum KTT G20 untuk diperiksa dan kemudian saat menjalankan tugasnya dilaporkan hilang,” kata Febri.
Kalaupun saat itu persoalannya hilang dalam tanda kutip dan ada komunikasi dengan kami dan ada pemanggilan, tentu kami akan menyarankan mereka untuk kooperatif dan menghadiri pemanggilan KPK, itu selalu kami lakukan, lanjutnya.
NewsRoom.id