Tapera Menguntungkan Pemerintah, Bukan Buruh

- Redaksi

Rabu, 5 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id -Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dinilai merugikan perekonomian masyarakat.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai kebijakan terbaru pemerintah tersebut diprediksi akan memberatkan pekerja dan pengusaha.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Sebab, menurutnya iuran keanggotaan cukup besar jika dihitung berdasarkan persentase gaji atau upah.

“Jika penghasilan pekerja di atas upah minimum, maka setiap bulan gajinya dipotong 2,5 persen. “Di tengah melemahnya perekonomian dan daya beli masyarakat, tentu pemangkasan ini sangat memberatkan,” kata Bhima kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/6).

Bhima menilai wajar jika ada resistensi dunia usaha terhadap asosiasi pengemudi ojek online. Sebab, dampak paling signifikan terlihat pada pengurangan angkatan kerja, dimana kebijakan ini bisa menyebabkan hilangnya 466,83 ribu lapangan kerja.

“Hal ini menunjukkan kebijakan iuran wajib Tapera berdampak negatif terhadap penyerapan tenaga kerja, karena terjadi penurunan konsumsi dan investasi perusahaan,” jelasnya.

Selain itu, ia juga memperkirakan kerugian akibat kebijakan Tapera berdasarkan hasil simulasi perekonomian akan menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 1,21 triliun.

Bhima menilai perhitungan tersebut menunjukkan dampak negatif terhadap output perekonomian nasional secara keseluruhan.

Meski ada sedikit peningkatan penerimaan negara bersih sebesar Rp20 miliar, namun jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan kerugian ekonomi yang terjadi pada sektor lainnya, kata Bhima.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Dari Racun Mematikan hingga Pengobatan Vital: Potensi Tersembunyi dari Stonefish
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo Hadiri Peluncuran Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan pada KTT G20 Brazil Presiden Prabowo Hadiri Peluncuran Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan pada KTT G20 Brazil
Sampul minggu ini | Edisi 17 Juni 2023
Orang Inggris Utara dan Irlandia Dapat Langsung Menemukan Aksen Palsu Anda
Merayakan 15 Tahun di Inggris
Runtuhnya Ekosistem Laut? Studi yang Mengkhawatirkan Mengungkapkan Plankton Tidak Dapat Mengikuti Pemanasan Global
Serangan Israel menewaskan 3.544 orang di Lebanon sejak Oktober 2023
Ilmuwan Menghancurkan Atom hingga Berkeping-keping, Mengungkap Bentuk Nuklir yang Tersembunyi

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 15:19 WIB

Dari Racun Mematikan hingga Pengobatan Vital: Potensi Tersembunyi dari Stonefish

Rabu, 20 November 2024 - 14:17 WIB

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo Hadiri Peluncuran Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan pada KTT G20 Brazil Presiden Prabowo Hadiri Peluncuran Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan pada KTT G20 Brazil

Rabu, 20 November 2024 - 13:15 WIB

Sampul minggu ini | Edisi 17 Juni 2023

Rabu, 20 November 2024 - 12:44 WIB

Orang Inggris Utara dan Irlandia Dapat Langsung Menemukan Aksen Palsu Anda

Rabu, 20 November 2024 - 09:38 WIB

Runtuhnya Ekosistem Laut? Studi yang Mengkhawatirkan Mengungkapkan Plankton Tidak Dapat Mengikuti Pemanasan Global

Rabu, 20 November 2024 - 08:36 WIB

Serangan Israel menewaskan 3.544 orang di Lebanon sejak Oktober 2023

Rabu, 20 November 2024 - 07:34 WIB

Ilmuwan Menghancurkan Atom hingga Berkeping-keping, Mengungkap Bentuk Nuklir yang Tersembunyi

Rabu, 20 November 2024 - 06:32 WIB

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Prabowo Temui Pemimpin MIKTA di KTT G20 Brazil Presiden Prabowo Temui Pemimpin MIKTA di KTT G20 Brazil

Berita Terbaru

Headline

Sampul minggu ini | Edisi 17 Juni 2023

Rabu, 20 Nov 2024 - 13:15 WIB