Tokoh Media Wahyudi Askar yang Kritik Keras BGN Bagi-bagi MBG Saat Libur Sekolah: Bukan Uangnya Prabowo

- Redaksi

Sabtu, 27 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

– Begitulah sosok Media Wahyudi Askar, Direktur Kebijakan Publik, Pusat Kajian Ekonomi dan Hukum (Celios) yang mengkritik keras Badan Gizi Nasional (BGN) yang tetap menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) meski sekolah sedang libur.

Menurut media, pemberian MBG saat liburan sekolah sangat merepotkan.

Dari informasi yang diketahuinya, di beberapa sekolah masih ada siswa yang diminta mengantar ke sekolah. Beberapa sekolah lain meminta orang tua untuk menjemput mereka.

Faktanya, di banyak daerah, akses menuju sekolah sangat sulit karena harus menyeberangi sungai. Jarak antara siswa dan sekolah memakan waktu yang cukup lama.

“Masyarakat saat ini bingung bagaimana mungkin ketika anak-anak libur sekolah maka MBG tetap berjalan, orang tua harus sekolah, guru tetap harus di sekolah dan sebagainya.

Jadi menurut saya ada kesalahan yang sangat signifikan dalam tata kelola MBG selama liburan, kata Media dalam acara Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Jumat (26/12/2025).

Media meminta BGN mendengarkan kritik masyarakat kali ini.

Seiring berjalannya MBG, media tidak bisa melepaskan analisanya dari anggapan bahwa program andalan Presiden Prabowo Subianto hanya untuk memberi manfaat bagi pemilik dapur atau Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

“Penerima MBG sekarang mayoritas anak sekolah, Mas. Iya, jadi dari hampir 40 juta penerima dari total itu adalah anak sekolah. Jadi menurut saya tidak ada gunanya berdebat,” ujarnya.

Media meminta Badan Gizi Nasional (BGN) jujur ​​​​tentang alasan sebenarnya menjalankan program MBG saat liburan sekolah.

“Jadi yang penting sekarang lebih baik jujur. Kenapa program ini tidak dihentikan? Sebenarnya sederhana saja karena dapur SPPG harus penuh.”

“Jadi yang paling diuntungkan hari ini karena MBG terpaksa tetap berjalan adalah dapur-dapur SPPG. Karena selama dapur masih berkembang, SPPG terus mendistribusikan makanan ke sekolah, dapur beroperasi, biaya operasional berjalan, dapur berjalan, kontrak masih hidup, dan margin keuntungan tetap aman untuk SPPG ini,” kata Media.

Media menyoroti risiko penipuan dalam pendistribusian MBG saat liburan sekolah.

Ditegaskannya, MBG bukan berasal dari uang Presiden Prabowo Subianti atau BGN, melainkan uang masyarakat yang dihimpun melalui pajak, dan harus dikelola dengan baik.

“Bahwa ini bukan pangan gratis, ini menggunakan uang rakyat. Ini bukan uang Bu Nanik, bukan uang Pak Prabowo Subianto. Ini uang rakyat yang disalurkan ke masyarakat. Jadi kalau pelaksanaan MBG bermasalah, saya kasih contoh. Kalau yang disalurkan tidak tepat sasaran, itu salahnya.”

Kedua, kalau harga pangannya di bawah Rp 10.000, di bawah yang seharusnya, maka kerugiannya besar sekali. Jadi marginnya 4.000 saja dari haknya, misalnya 10.000 diterima anak sekolah. Kalau dikalikan dua minggu anak sekolah, kerugian uang negara karena program yang tidak berjalan bisa mencapai Rp 2,8 triliun pak.

Sebelumnya, di acara yang sama, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang memberikan penjelasan singkat alasan MBG tetap berjalan meski sekolah sedang libur.

Menurutnya, MBG hanya berusaha menjaga gizi anak secara konsisten.

“Pemberian makanan bergizi itu harus konsisten. Baguslah kalau selama ini sudah berjalan, yang kalau Januari-Januari pasti sudah 1 tahun.

Sementara terkait penyaluran MBG kepada siswa saat liburan sekolah, Nanik mengaku BGN belum memiliki mekanisme yang jelas. Dia hanya mengatakan bisa disalurkan secara fleksibel.

“Tapi karena anak-anak sedang libur, jadi khusus anak-anak ini, kita juga bisa leluasa soal sekolah. Kalau mau silakan ambil, kalau tidak, tidak apa-apa.”

Jadi tidak ada paksaan ya, tidak ada paksaan itu dan juga tidak ada kewajiban bagi anak untuk bersekolah. Kedua yang terus diberikan kepada B3, Bu Sui, Bu Mil dan juga ibu-ibu balita. Itu yang dilakukan para kader selama ini, jelas Nanik.

Nanik melontarkan kritik pedas kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditanya aspirasi masyarakat agar MBG dihentikan sementara sementara sekolah diliburkan.

Apalagi anggaran MBG bisa dialihkan beberapa hari untuk bantuan bagi korban bencana di Sumatera.

Nanik mengatakan, anggaran MBG ada di Kementerian Keuangan, sehingga BGN tidak berhak ikut campur dalam penghentian sementara program tersebut, apalagi pengalihan untuk penanggulangan bencana.

“Uang Rp 15.000 itu tidak pernah ada di BGN, ada di Departemen Keuangan. Diserahkan ke Departemen Keuangan, kalau dialihkan untuk bencana dihentikan, tidak perlu. Karena tidak dianggarkan, bukan di lembaga BGN, tapi di Departemen Keuangan dan langsung ditransfer ke dapur.

Jadi kalau mau dipindahkan ya nggak masalah. Jadi kita juga tidak memaksa, misalnya tanya langsung ke dinas, tidak. Kalau misalnya dinas suruh berhenti dulu supaya bisa dipindahkan ke sana, tidak apa-apa, ”ujarnya.

Siapa Wahyu Askar Media?

Media Wahyudi Askar adalah seorang akademisi, peneliti dan analis kebijakan publik.

Beliau merupakan dosen di Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gajahmada (UGM) Yogyakarta.

Dikutip dari website ugm.ac.id, Media meraih gelar Sarjana (S1) Manajemen dan Kebijakan Publik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan melanjutkan studi Magister (S2) di universitas yang sama.

Ia kemudian menyelesaikan program doktor (Ph.D) Kebijakan dan Manajemen Pembangunan, University of Manchester.

Media memiliki rekam jejak aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan pemberdayaan masyarakat sejak kuliah.

Ia juga sering tampil sebagai narasumber dan analis kebijakan publik di berbagai platform media.

Keahlian:

Kemiskinan dan Ketimpangan

Keadilan fiskal dan keadilan energi

Keuangan (Pembangunan, Literasi, Inklusi)

Usaha Mikro dan Kecil Menengah

Ekonometrika untuk Evaluasi Kebijakan.

Minat Penelitian:

Kemiskinan dan Ketimpangan

Keadilan fiskal dan keadilan energi

Keuangan (Pembangunan, Literasi, Inklusi)

Usaha Mikro dan Kecil Menengah

Ekonometrika untuk Evaluasi Kebijakan.



NewsRoom.id

Berita Terkait

Gemini 3 Flash sekarang tersedia di Gemini CLI
Duckett dan Bethell terjebak dalam kekeringan karena kegagalan pengaturan yang longgar | Abu 2025-26
Viking mendominasi Lions meskipun permainan passingnya buruk
Kabar terkini cederanya Ace Bailey menjadi kabar buruk bagi rookie Jazz tersebut
Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo mendapat remisi satu bulan penjara saat Natal 2025
Banderol Jalen Duren untuk Pistons terus naik
Bagaimana 'Ketakutan' David Harbour Kehilangan Millie Bobby Brown Mempengaruhi Final 'Stranger Things' (Eksklusif)
“100 Bullets” Seharusnya Menjadi Proyek Tom Cruise Berikutnya