NEWSROOM.ID, Jakarta – Partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Golkar, PAN, dan PPP serentak mendaftarkan partai politiknya ke Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) sebagai peserta Pemilu 2024 yang akan datang.
Para ketum partai didampingi oleh ratusan kader dan simpatisan partai dari lintas generasi melakukan iring-iringan marching band, reog Ponorogo, dan beragam pakaian daerah turut memeriahkan pendaftaran masing-masing partai dari KIB.
Dibalik meriahnya ceremonial pendaaftaran ketiga partai dari KIB ini, nampak ramai wajah anak muda menghiasi rombongan untuk mengawal ketum partai mereka datang ke KPU RI. Fenomena ini bisa dikatakan langka dan menjadi hal baru dalam menyambut pesta demokrasi Indonesia dibandingkan pemilu sebelumnya.
Penampakan ini menjadi bukti nyata bahwa pemuda khususnya generasi z ingin ikut andil dalam membangun demokrasi Indonesia dalam kontestasi pemilu 2024. Co-founder organisasi kepemudaan Centennialz, Sultan Rivandi ikut menanggapi euforia yang terlihat dari ramainya generasi z yang ikut mengawal KIB datang ke KPU RI hari ini (10/8).
Sultan menyinggung bahwa generasi z potensial untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa Indonesia, serta bersyukur karena perjuangan untuk menolak wacana presiden tiga periode sejauh ini berhasil dibuktikan timeline pemilu 2024 berjalan dengan baik sampai hari ini.
“Kalau kita bicara gen z memang menjadi klaster generasi yang cukup potensial yang kita arahkan untuk berkontribusi di dalam pembangunan bangsa Indonesia ini. Tapi saya ingin menyoroti terlebih dahulu bagaimana demokrasi kita berjalan sesuai prosedur dan lancar. Salah satu kesuksesan besar dari kita melewati ujian besar reformasi adalah mampu mematahkan wacana tiga periode atau wacana-wacana yang ingin mengendorkan pemilu, tapi dengan berlangsungnya pendaftaran dan schedulenya on the track itu suatu keberhasilan yang patut kita syukuri,” kata Sultan.
Menurut Sultan generasi z mempunyai saham terbesar dalam kontestasi pemilu 2024, pasalnya secara kuantitas pemuda hari ini mempunyai suara paling banyak diantara generasi usia yang lainnya.
“Apakah generasi z malas untuk terlibat aktif itu menjadi pilihan masing-masing setiap generasi z. Tapi harapan besarnya adalah bahwa kontestasi ini disetting pemilik saham terbesarnya adalah anak-anak muda. Tinggal bagaimana kemudian dalam kuantitas yang besar ini mampu kita arahkan menjadi potensi sebuah kualitas yang bisa mendobrak peradaban demokrasi bangsa Indonesia,” jelas Sultan.
“Secara mental semua anak muda itu harus memiliki kesamaan medan kompetisi, tidak peduli asal keluarganya dari mana, tidak peduli apakah dari golongan orang kaya atau raja. Yang jelas kesempatan harus diciptakan secara setara. Dengan kata itulah siapapun bisa menjadi apapun, dan generasi z akan berpotensi besar menentukan pola elektoral di 2024 yang unpredictable,” lanjut Sultan.
Sebagai bagian dari generasi z Co-founder Centennialz ini mengajak generasi z yang lain untuk peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia salah satunya melalui partisipasi dalam pesta demokrasi tahun 2024 yang akan datang.
“Yang jelas jangan sampai kita tidak peduli, karena bagi saya 2024 adalah laboratorium ujian kita apakah kita mau turun derajat dalam demokrasi atau kita mau naik kelas secara praktik demokrasinya,” jelas Sultan.
“Demokrasi itu kan ada supply and demaind. Ada partai politik yang memberikan calon-calon kadidatnya, ada masyarakat yang memilih siapa kadidatnya. Nah kita, masyarakat harus menaikkan tingkat partisipasi politik kita pada tingkat partisipasi politik yang rasional. Jangan berhenti pada apa agamanya, sukunya, daerahnya, tapi lihat apa program kerjanya? Apa yang mau dia lakukan? Perubahan apa yang dia sentuh pasca pandemi dan resesi,” lanjut Co-founder Centennialz saat ditemui di depan gedung KPU RI, Jakarta Pusat. (BYU)