NewsRoom.id – Ustad Felix Siauw menyayangkan banyak masyarakat yang melakukan pelanggaran di hari-hari terakhir Ramadhan saat menggelar kegiatan buka puasa bersama.
“Menjelang akhir Ramadhan, Bukber semakin sering terjadi, pelanggaran semakin sering terjadi,” kata Ustad Felix Siauw dalam video ceramahnya.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ustad Felix Siauw pun mencontohkan salah satu pelanggaran yang terjadi saat buka puasa bersama. Bukan hal aneh lagi jika banyak orang yang meninggalkan shalatnya.
“Sudah bukan hal yang aneh lagi kalau masyarakat ketinggalan salat Maghrib, apalagi salat Tarawih, ketinggalan salat Maghrib adalah hal yang lumrah. Masjid-masjid kini sepi,” ujarnya.
“Sebenarnya yang terpenting adalah malam-malam terakhir ini. “Mereka kemudian berbuka puasa. “Alhamdulillah kalau teman-teman berbuka puasa maka diutamakan shalatnya,” imbuhnya.
“Jadi dapat doanya, juga dapat akhlak ukhuwahnya, bagus sekali,” kata Ustad Felix Siauw.
Ustad Felix Siauw juga mengatakan, sebagian besar masyarakat saat bulan puasa kurang memperhatikan shalat.
Sebenarnya kegiatan berbuka ini karena kita berpuasa pada siang hari, sehingga ketika kita berbuka tentunya kita ingin berbuka dengan ketaatan kepada Allah Subhanahu wata'ala.
Parahnya lagi, tadi malam thoaf sibuk di mal, bukber sama pacarku juga, katanya.
“Nah, itu sempurna (dosanya),” ujarnya.
Prioritas 10 Hari Terakhir Ramadhan
Seperti diketahui, setiap hari di bulan Ramadhan merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Islam, namun 10 hari terakhir bulan Ramadhan mempunyai prioritas lebih besar.
Sebab pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan terdapat malam Lailatulqadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
“Dari Aisyah ra, Rasulullah saw. bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), lebih dari bersungguh-sungguh beribadah di luar (malam-malam).” (HR.Muslim)
Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya bergairah beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan.
Isi hadisnya menceritakan bagaimana Nabi Muhammad SAW memanfaatkan waktu tersebut untuk meningkatkan kualitas ibadahnya.
Jika dikaji lebih dalam, ada beberapa faktor yang menyebabkan keseriusan Nabi Muhammad SAW. dalam ibadah pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, antara lain:
– 10 hari terakhir adalah akhir bulan Ramadhan yang penuh berkah.
– 10 malam terakhir merupakan malam yang sangat dicintai Nabi Muhammad SAW.
– Ada kerinduan akan indahnya Lailatulqadar atau malam kemuliaan yang keutamaannya jauh melebihi ibadah 1000 bulan.
– Nabi Muhammad SAW. memberikan teladan bagi umatnya agar tidak terbawa oleh kesibukan persiapan Idul Fitri dan melupakan keutamaan ibadah di 10 hari terakhir.
NewsRoom.id