Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Jumat bahwa risiko kesehatan masyarakat secara keseluruhan yang ditimbulkan oleh wabah influenza A (H5N1) baru-baru ini adalah “rendah.”
Namun, bagi mereka yang terpapar pada unggas, hewan atau lingkungan yang terkontaminasi, risiko penularannya “dianggap rendah hingga sedang,” katanya dalam sebuah pernyataan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Mereka menekankan bahwa penilaian risiko dapat berubah ketika badan PBB tersebut mempelajari lebih lanjut.
“Virus ini telah terdeteksi pada susu dan potensi penularannya sedang diselidiki,” ujarnya sambil mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi susu pasteurisasi, bukan susu mentah.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS baru-baru ini mengatakan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1.
Flu burung pertama kali diidentifikasi pada kawanan ternak di Texas pada bulan Maret, dan temuan selanjutnya menunjukkan adanya virus tersebut pada lebih dari selusin ternak tambahan di delapan negara bagian AS.
Data baru mengenai sampel susu menunjukkan bahwa wabah ini lebih luas di Amerika dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Ribuan burung mati di Laut Utara pada tahun 2022 ketika flu burung merebak. Para peneliti khawatir hal serupa bisa terjadi tahun ini.
(fungsi(d, s, id){
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)(0);
jika (d.getElementById(id)) kembali;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = “//connect.facebook.net/tr_TR/sdk.js#xfbml=1&version=v3.2”;
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(dokumen, 'skrip', 'facebook-jssdk'));
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id