Menjelajahi “Kesalahan Kosmik” dalam Gravitasi

- Redaksi

Sabtu, 4 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para peneliti mengusulkan modifikasi terhadap teori relativitas umum Einstein, dengan alasan adanya “kesalahan kosmik” yang membuat gravitasi sedikit lebih lemah pada jarak kosmik yang sangat jauh. Penyesuaian ini dapat membantu menjelaskan beberapa fenomena yang belum diketahui di alam semesta. Kredit: SciTechDaily.com

Selangkah lebih dekat untuk memahami misteri di ujung alam semesta.

Sekelompok peneliti di Universitas Waterloo dan Universitas British Columbia telah menemukan potensi “kesalahan kosmik” dalam gravitasi alam semesta, yang menjelaskan perilaku anehnya pada skala kosmik.

Selama 100 tahun terakhir, fisikawan mengandalkan teori “relativitas umum” Albert Einstein untuk menjelaskan cara kerja gravitasi di seluruh alam semesta. Relativitas umum, yang terbukti akurat melalui pengujian dan observasi yang tak terhitung jumlahnya, menunjukkan bahwa gravitasi berdampak tidak hanya pada tiga dimensi fisik tetapi juga dimensi keempat: waktu.

“Model gravitasi ini penting untuk segala hal mulai dari teori Dentuman Besar hingga memotret lubang hitam,” kata Robin Wen, penulis utama proyek tersebut dan lulusan Fisika Matematika Waterloo.

Tantangan dalam Skala Kosmik

“Tetapi ketika kita mencoba memahami gravitasi pada skala kosmik, pada skala gugus galaksi dan seterusnya, kita menemukan ketidakkonsistenan dengan prediksi relativitas umum. Seolah-olah gravitasi itu sendiri tidak lagi sesuai dengan teori Einstein. Kami menyebut ketidakkonsistenan ini sebagai 'kesalahan kosmik': gravitasi menjadi sekitar satu persen lebih lemah ketika berhadapan dengan jarak miliaran tahun cahaya. “

Selama lebih dari dua puluh tahun, fisikawan dan astronom telah mencoba menciptakan model matematika yang menjelaskan ketidakkonsistenan dalam teori relativitas umum. Banyak dari upaya ini dilakukan di Waterloo, yang memiliki sejarah panjang penelitian gravitasi mutakhir yang dihasilkan dari kolaborasi interdisipliner antara matematikawan terapan dan astrofisikawan.

Konteks Sejarah dan Upaya Penelitian

“Hampir seabad yang lalu, para astronom menemukan bahwa alam semesta kita mengembang,” kata Niayesh Afshordi, profesor astrofisika di Universitas Waterloo dan peneliti di Perimeter Institute.

“Semakin jauh suatu galaksi, semakin cepat pula mereka bergerak, sampai-sampai mereka tampak bergerak mendekati kecepatan cahaya, kecepatan maksimum yang diperbolehkan oleh teori Einstein. Temuan kami menunjukkan bahwa, pada skala tersebut, teori Einstein mungkin juga tidak memadai.”

Memodifikasi Teori Einstein

Model “kesalahan kosmik” baru yang dikembangkan oleh tim peneliti memodifikasi dan memperluas rumus matematika Einstein sedemikian rupa sehingga menyelesaikan ketidakkonsistenan beberapa pengukuran kosmologis tanpa mempengaruhi keberhasilan penggunaan relativitas umum yang ada.

“Anggap saja ini sebagai catatan kaki teori Einstein,” kata Wen. “Setelah Anda mencapai skala kosmik, syarat dan ketentuan berlaku.”

“Model baru ini mungkin menjadi petunjuk pertama dalam teka-teki kosmik yang mulai kita pecahkan melintasi ruang dan waktu,” kata Afshordi.

Penelitian bertajuk “Kesalahan kosmik dalam gravitasi” muncul di Jurnal Kosmologi dan Fisika Astropartikel.

Referensi: “Kesalahan kosmik dalam gravitasi” oleh Robin Y. Wen, Lukas T. Hergt, Niayesh Afshordi dan Douglas Scott, 20 Maret 2024, Jurnal Kosmologi dan Fisika Astropartikel.
DOI: 10.1088/1475-7516/2024/03/045

NewsRoom.id

Berita Terkait

China pernah menjamin kereta berkecepatan tinggi Whoosh akan mendapat untung setelah 5 tahun
Ilmuwan Menemukan Kerabat Buaya Purba Sepanjang 13 Kaki di Mesir
Segala Sesuatu yang Kita “Ketahui” Tentang Viking Mungkin Salah, Menurut Para Cendekiawan
Akibat ledakan di SMAN 72, Prabowo menginstruksikan untuk membatasi permainan online, termasuk PUBG
Sabrina Chairunnisa Menjodohkan Deddy Corbuzier dengan Riyuka Bunga, Netizen Heboh
Starbucks Hanya Membuktikan Pengalaman Kedai Kopinya Tidak Penting
Matematikawan Mengungkapkan Cara yang Lebih Cerdas untuk Memprediksi Masa Depan
Logam Biasa Ini Memiliki Kekuatan Yang Luar Biasa

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 09:05 WIB

China pernah menjamin kereta berkecepatan tinggi Whoosh akan mendapat untung setelah 5 tahun

Senin, 10 November 2025 - 07:02 WIB

Ilmuwan Menemukan Kerabat Buaya Purba Sepanjang 13 Kaki di Mesir

Senin, 10 November 2025 - 06:31 WIB

Segala Sesuatu yang Kita “Ketahui” Tentang Viking Mungkin Salah, Menurut Para Cendekiawan

Senin, 10 November 2025 - 06:00 WIB

Akibat ledakan di SMAN 72, Prabowo menginstruksikan untuk membatasi permainan online, termasuk PUBG

Senin, 10 November 2025 - 05:29 WIB

Sabrina Chairunnisa Menjodohkan Deddy Corbuzier dengan Riyuka Bunga, Netizen Heboh

Senin, 10 November 2025 - 02:54 WIB

Matematikawan Mengungkapkan Cara yang Lebih Cerdas untuk Memprediksi Masa Depan

Senin, 10 November 2025 - 02:23 WIB

Logam Biasa Ini Memiliki Kekuatan Yang Luar Biasa

Senin, 10 November 2025 - 01:52 WIB

Dua Profesor USK Dinobatkan Sebagai Akademisi Paling Populer di Asia Tenggara

Berita Terbaru