NewsRoom.id – Satgas Pencegahan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba (P3GN) Polri menyita sejumlah aset milik gembong narkoba Fredy Pratama.
Fredy Pratama yang merupakan pengedar narkoba jaringan internasional ditangkap dan Bareskrim Polri berhasil melacak pelakunya.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ketua Satgas P3GN sekaligus Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri Irjen Asep Edi Suheri menjelaskan, aset tersebut diperoleh saat proses penangkapan anak buah Fredy dalam jaringan peredaran narkoba.
Total penyitaan aset jaringan Fredy Pratama senilai Rp432,20 miliar, kata Kasatgas P3GN Polri Irjen Pol Asep Edi Suheri dalam konferensi pers usai PMJ News, Senin (6/5/2024).
Selain penyitaan, Bareskrim Polri juga menetapkan 60 anggota jaringan Fredy Pratama sebagai tersangka.
Terbaru, empat orang berada di laboratorium rahasia pembuatan obat atau laboratorium rahasia di Sunter, Jakarta Utara.
Total ada 60 tersangka yang ditangkap. Diantaranya ada empat tersangka kasus laboratorium ilegal di Sunter. Tahap 2 tersangkanya 45 orang, P-19 1 tersangka atas nama Bayu Firmandi, proses penyidikan 14 orang, ujarnya.
Sebanyak 45 orang di antaranya sudah memasuki tahap penyidikan kedua, yakni proses penyerahan berkas perkara dan tersangka ke kejaksaan.
Selain itu, ada satu tersangka yang berkas perkaranya dikembalikan kejaksaan untuk dilengkapi penyidik polisi.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 114 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau minimal 6 tahun penjara. tahun dan pidana penjara paling lama 20 tahun, serta denda paling banyak. Rp 10 miliar plus sepertiganya.
Subsider Pasal 111 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 2 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Subsider Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 2 UU RI Nomor 35 2009 tentang narkotika, dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup atau penjara paling lama 20 tahun, dan denda paling banyak Rp8 miliar ditambah sepertiganya.
NewsRoom.id